Senin, 21 Maret 2011

Senin, 07 Maret 2011

Sejarah Vespa di Dunia

Piaggio didirikan pada tahun1884 di Italia oleh Rinaldo Piaggio. Pada awalnya Piaggio adalah pabrikan yang memproduksi peralatan kapal, rel kereta dan gerbong kereta api. Pada saat Perang Dunia Pertama berkecamuk, Piaggio memproduksi pesawat terbang.





Pada akhir Perang Dunia II, pabrik Piaggio di bom oleh pesawat sekutu. Setelah perang usai, Enrico Piaggio mengambil alih Piaggio dari ayahnya (Rinaldo Piaggio). Pada saat itu perekonomian Italia sedang memburuk, Enrico memutuskan untuk mendisain alat transportasi yang murah

Dibantu oleh ahli pesawat terbang Corradino D’Ascanio, Enrico menciptakan sebuah design alat transportasi roda dua dengan inspirasi dan teknologi dari pesawat terbang. Konstruksi suspensi monoshock untuk memudahkan mengganti ban diadaptasi dari roda pesawat terbang, bahkan produk pertamanya benar-benar menggunakan roda depan pesawat terbang. Starter dibuat dari bagian komponen bom, serta bodinya terbuat dari alumunium seperti bodi pesawat terbang.

Menurut berbagai sumber, Vespa di produksi pertama kali pada tahun 1945. Kata ”Vespa” berasal dari kata ”Wesp” yang berarti ”binatang penyengat atau lebah”. Memang konstruksi Vespa jika dilihat dari atas terlihat seperti lebah.

Dalam perkembangannya, Vespa tidak hanya di pasarkan di Italia, tetapi juga laris di Perancis, Inggris, Jerman, Spanyol, Brasil serta India. Karena minat konsumen yang begitu besar, Vespa juga di prosuksi di Jerman dan Inggris.

Selain Vespa, pada masa itu juga lahir berbagai merek kendaraan roda dua jenis ini, seperti Lambreta, Zundap, Heinkel, NSU, Hummel. Akan tetapi yang hingga saat ini eksis di Indonesia adalah Vespa dan disusul oleh Lambretta

Sejarah Vespa di Indonesia

Sebenarnya penulis sendiri tidak tahu persis kapan pertama kali Vespa masuk ke Indonesia. Mencoba mencari referensi ke beberapa narasumber pun tidak membuahkan hasil yang konkret. Masing-masing narasumber mempunyai keterangan yang berbeda-beda, akan tetapi mereka mempunyai persamaan persepsi, bahwa “Demam Vespa” di tanah air sangat di pengaruhi oleh “Vespa Congo”. Vespa diberikan sebagai Penghargaan oleh Pemerintah Indonesia terhadap Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia yang bertugas di Congo saat itu.

Menurut beberapa narasumber, setelah banyak Vespa Congo berkeliaran di jalanan, mulailah Vespa menjadi salah satu pilihan kendaraan roda dua di Indonesia. Importir lokal turut mendukung perkembangan Vespa di tanah air.

Sampai saat ini sudah puluhan varian Vespa yang mampir di Indonesia. Dari yang paling tua hingga yang paling baru ada di Indonesia. Bahkan teman saya dari Philipina menyebut bahwa Indonesia adalah surganya Vespa. Sampai saat ini mungkin masih bisa disebut sebagai surganya Vespa. Maraknya ekspor Vespa, sedikit banyak mengurangi populasi Vespa di Indonesia.

Rabu, 02 Maret 2011

"warung citra" warung sederhana yang maju pesat

Di daerah rumah saya itu masih bisa dibilang kampung,karena masih banyak terdapat rumah kampung yang asli orang sana. dan masih dibilang kurang banyak toko-toko yang menjual perabotan atau sembako yang kumplit,jauh bila harus berbelanja untuk perlengkapan rumah tangga yang lengkap.memeng di dekat rumah saya terdapat agen-agen besar seperti,alfamart,indomart,dll.namun jaraknya sangat lah jauh untuh ke agen besar ini.ada agen kcil seperti,warung-warung sembako biasa namun tidak lengkap menjual produknya.
ada warung "citra" ini adalah warung sederhana namun barang-barang yang di jual sangat lah lengkap dan harganya pun cukup murah dibandingkan warung-warung yang seperti mereka yang menjual sembako jga namun agak mahal.warung cinta ini menjual sembako dari perabotan rumah sampai apapun ada di sana.
orang-orang sangat lah tergantung pada warung ini karena harganya sangatlah murah dan lengkap,contohnya saja orang tua saya yang sangat lah tergantung pada warung ini seperti ingin memberi rokok psti lah beli di warung ini,harganya sangatlah murah misalnya rokok sampoerna di warung ini harganya 10.500,sedangkan di alfamart harganya 10.800,memang harganya tidak jauh berbeda namun perbedaan sedikit itu membuat orang-orang sangat tergantung pada warung ini dan selalu belanja ke warung ini.dalam sehari warung "citra" banyak dikunjungi orang-orang dari kalangan komplek maupun orang-orang asli daerah ini.
jadi saya mengambil warung ini,karena warung nih bisa disebut sebagai agen namun dia tidak menjual barang secara glosir dan harga yang ditawrkan sangat lah murah dibandingkan warung-warung biasa yang ada di daerah ini.dan wrung ini pun menjual berbagai produk seperi rokok,sabun,beras,sampai perabotan rumah tangga lainnya.