Ilmu ekonomi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).
Adam Smith diakui sebagai bapak dari ilmu ekonomi
Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi — seperti yang telah disebutkan di atas — adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia. Banyak teori yang dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya adalah teori pasar bebas, teori lingkaran ekonomi, invisble hand, informatic economy, daya tahan ekonomi, merkantilisme, briton woods, dan sebagainya.
Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus analisa ekonomi adalah "pembuatan keputusan" dalam berbagai bidang dimana orang dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan agama. Gary Becker dari University of Chicago adalah seorang perintis trend ini. Dalam artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya ini kadang-kadang digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.
Banyak ahli ekonomi mainstream merasa bahwa kombinasi antara teori dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang ada di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan besar dalam ide, konsep, dan metodenya; walaupun menurut pendapat kritikus, kadang-kadang perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini menimbulkan pertanyaan "apa seharusnya dilakukan para ahli ekonomi?" The traditional Chicago School, with its emphasis on economics being an empirical science aimed at explaining real-world phenomena, has insisted on the powerfulness of price theory as the tool of analysis. On the other hand, some economic theorists have formed the view that a consistent economic theory may be useful even if at present no real world economy bears out its prediction.
Sejarah perkembangan ilmu ekonomi
Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.
Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya.
Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.
Kamis, 28 Oktober 2010
pemasaran ukm
Membangun Pemasaran UKM Yang Mandiri Dan Berkembang Tanpa Hutang!
oleh: adhinatalia
Memiliki bisnis sendiri dan mencoba menjalankannya merupakan impian banyak orang. Usaha Kecil Menengah yang berjalan baik adalah solusi tepat bagi teman-teman yang berkeinginan mencoba sebuah peluang bisnis yang dirasa mantap. Namun seringkali keluhan atau hambatan utama yang terdengar adalah kurangnya modal awal untuk membangun sebuah usaha yang mapan atau layak berjalan. Dalam mengatasi masalah ini solusi yang umumnya ditawarkan adalah mencari pinjaman lunak untuk sokongan dana usaha...
Tak dapat dipungkiri bahwa hampir semua perusahaan atau usaha baik kecil mau pun menengah dan raksasa sekali pun tak ada yang luput dari hutang dalam berbagai bentuknya. Namun bukan berarti juga kita tak dapat maju dan berkembang tanpa pinjaman modal sebagai dana usaha awal. Semua itu hanya tergantung pada mindset kita sendiri. Ubahlah mindset itu dan teman-teman pasti akan terkejut dengan hasilnya...Saya telah membuktikannya. Mau coba? :))
Modal Utama seorang pebisnis adalah naluri dan tekadnya. Apa pun usaha yang ingin teman-teman geluti, tanpa kedua hal ini akan sulit untuk berkembang dan membesar. Kedua sikap ini akan membantu mengatasi rintangan mental apa pun dan memungkinkan kita untuk belajar menghadapi berbagai situasi yang mungkin terjadi dalam gejolak usaha. Inilah yang terpenting, karena dengan mengasah naluri dan memperkuat tekad membuat kita jadi lebih tahan banting serta mampu memetik pelajaran dari setiap permasalahan lalu mengubahnya menjadi sebuah modal mental yang akan menjadikan kita satu level lebih maju dari kita yang terdahulu. Dengan demikian kita akan terus naik dan terasah hingga akhirnya sampai di puncak kesuksesan.
Setelah merasa mantap dan yakin dengan naluri dan tekad teman-teman. Barulah kita bisa masuk ke tahap-tahap lain yang dibutuhkan untuk mengembangkan pemasaran UKM pilihan kita selain peralatan dan modal.
1. Kunci Pemasaran Berhasil bukan hanya pada Networking!
Kerap kali kita mendengar di berbagai ceramah mau pun sharing yang membahas tentang pentingnya networking bagi perkembangan usaha kita. Dengan setting pemikiran seperti itulah umumnya para sales dan marketingofficer dituntut untuk bisa memiliki sederet daftar nama kenalan atau relasi yang diharapkan bisa mendongkrak penjualan produk atau jasa tertentu. Padahal ini sebuah pemikiran yang salah. Yup! Saya berani mengatakan bahwa ini adalah sebuah pemikiran pemasaran yang salah. Mencari networking lebih dahulu tidak akan menaikkan profit usaha teman-teman secara signifikan. Bila teman-teman bertanya pada para pengusaha sukses yang mandiri dan dijawab dengan jujur, maka apa yang saya tuliskan akan dibenarkan mereka..:))
Network atau jaringan memang tetap dibutuhkan, tetapi itu semua datang kemudian dengan sendirinya saat sebuah usaha telah mulai dirintis. Jadi apa yang harus kita pentingkan saat pertama memulai sebuah usaha? Jalur-jalur utama usaha! YAITU:
* Barang/produk yang akan dijual/dipasarkan.
* Kualitas barang.
* Service.
* SDM atau Sumber Daya Manusia.
* Lokasi.
* Analisis Pasar.
* Modal Utama.
* Strategi Pemasaran.
* Promo Global.
Detail mengenai poin-poin di atas tidak akan dibahas saat ini karena inti tulisan adalah membangun UKM tanpa berhutang. Tetapi tepat sesuai urutannya semua poin di atas mesti dikonsepkan dengan baik dan teliti demi meminimalkan resiko. Bukan menghapus resiko..:))
Inti kunci pemasaran berhasil adalah "Siapa yang kenal kamu?" dan BUKAN "Siapa yang kamu kenal?". Fokuskan pada tujuan usaha, menjual produk/jasa sama saja pada prakteknya. Fokus, fokus, fokus...dan perkenalkan usaha Anda. Networking teman-teman akan berkembang dengan sendirinya, seimbang dengan promo menyeluruh yang mencakup pangsa pasar luas serta tidak terbatas hanya dalam daftar dengan orang yang mungkin itu-itu juga. ;p
2. Mulailah dengan apa yang ada!
Jika teman-teman ingin membuka sebuah Usaha Kecil Menengah, sebaiknya mulai dari memanfaatkan apa yang sudah dimiliki. Bila benar-benar perlu membeli sesuatu, pastikan itu adalah alat yang sering dibutuhkan untuk kegiatan produksi dan bukan hanya sekedar penghias atau pelengkap tambahan. Misalnya saya dengan usaha Jahit Gaun Pesta milik saya, contoh aset utama yang paling mahal dan dibutuhkan adalah mesin jahit, mesin obras dan mesin kancing bungkus. Apabila saya belum mampu membeli ketiganya, maka yang paling utama harus dipunyai adalah mesin jahit. Untuk keperluan obras gaun saya masih bisa meng-obraskan ke tukang obras untuk sementara waktu. Demikian pula dengan pembuatan kancing bungkus. Jadi tanpa kedua mesin pelengkap itupun saya masih dapat berproduksi. Lalu dari hasil keuntungan penjualan gaun-gaun itu kemudian maka barulah dialokasikan dana untuk membeli mesin-mesin penunjang yang mungkin tidak lagi hanya berupa mesin obras atau kancing tetapi juga setrika uap yang lebih bagus dan penambahan jumlah mesin juga tingkatan mutu mesinnya. Namun semua itu berjalan sesuai perkembangan pendapatan dan keuntungan. Step by step!
3. Carilah sekutu yang produktif dan bisa diandalkan!
Setiap usaha memerlukan partner kerja yang seimbang. Tidak mungkin teman-teman hanya akan mengandalkan kekuatan sendiri. Mencari rekan kerja yang sepaham dan berkinerja seimbang dengan kita sangat penting; dalam arti sama-sama mau membela kepentingan usaha guna kemajuan bersama. Berani menanggung kerugian dan komplain dari kustomer bareng-bareng serta mengusahakan pemecahan masalah yang timbul. Partner yang hanya sibuk memikirkan keuntungan dirinya sendiri sebaiknya dihindari. Carilah partner yang benar-benar memiliki kualitas moral dan mental positif serta memiliki keahlian di bidangnya. Artinya tidak harus dalam bidang yang sama dengan anda, melainkan yang melengkapi. Contohnya kembali pada diri saya sendiri, dengan kemampuan saya membuat desain gaun-memasarkan dan melayani konsultasi; saya membutuhkan partner kerja yang mampu menangani urusan produksi yaitu penjahit dan pembuat pola yang andal. Tidak mesti yang terbaik, tetapi yang mau terus mengembangkan dirinya untuk jadi yang terbaik!
Percayalah, delegasi tugas kepada orang-orang yang tepat adalah langkah terbijak dalam membangun sebuah bisnis.
4. Mulailah menjual! Promosikan ke seluruh dunia!
Jangan pernah membatasi segmen pasar produk/usaha teman-teman. Kerjakan dan hasilkan yang terbaik lalu juallah! Tawarkan seluas-luasnya. Segmen pasar akan terbentuk dengan sendirinya saat calon-calon kustomer memilih anda sebagai penyedia jasa bagi mereka atau penyuplai produk. Berikan info yang tepat. Manjakan dengan pelayanan yang tidak hanya ramah tapi juga memecahkan masalah saat terjadi keluhan.
Manfaatkan media promosi sesuai kemampuan teman-teman. Internet adalah solusi termurah dan tercepat. Bergabung dengan komunitas tertentu juga bisa membantu, tetapi kembali pada tujuan awal...penjualan...jadi tetaplah fokus pada itu.
5. Kelola pemasukkan DP dan pelunasan serta operasional!
Seperti contoh kasus pada nomor 2 di atas. Penambahan aset dan biaya operasional harus disesuaikan dengan cermat secara bertahap. Buanglah biaya-biaya yang tidak merupakan biaya inti produksi dan tetaplah berjalan tanpa mengabaikan unsur flexibilitas. Kelola keuangan teman-teman mulai dari awal penerimaan DP atau Down Payment. Selisih atau margin yang diperoleh antara DP dan Pelunasan harus diputar sebagai modal penggerak usaha. Lupakan pinjaman, saat sulit jangan ragu mengencangkan ikat pinggang..;p anda akan baik-baik saja apabila dapat melampauinya!
oleh: adhinatalia
Memiliki bisnis sendiri dan mencoba menjalankannya merupakan impian banyak orang. Usaha Kecil Menengah yang berjalan baik adalah solusi tepat bagi teman-teman yang berkeinginan mencoba sebuah peluang bisnis yang dirasa mantap. Namun seringkali keluhan atau hambatan utama yang terdengar adalah kurangnya modal awal untuk membangun sebuah usaha yang mapan atau layak berjalan. Dalam mengatasi masalah ini solusi yang umumnya ditawarkan adalah mencari pinjaman lunak untuk sokongan dana usaha...
Tak dapat dipungkiri bahwa hampir semua perusahaan atau usaha baik kecil mau pun menengah dan raksasa sekali pun tak ada yang luput dari hutang dalam berbagai bentuknya. Namun bukan berarti juga kita tak dapat maju dan berkembang tanpa pinjaman modal sebagai dana usaha awal. Semua itu hanya tergantung pada mindset kita sendiri. Ubahlah mindset itu dan teman-teman pasti akan terkejut dengan hasilnya...Saya telah membuktikannya. Mau coba? :))
Modal Utama seorang pebisnis adalah naluri dan tekadnya. Apa pun usaha yang ingin teman-teman geluti, tanpa kedua hal ini akan sulit untuk berkembang dan membesar. Kedua sikap ini akan membantu mengatasi rintangan mental apa pun dan memungkinkan kita untuk belajar menghadapi berbagai situasi yang mungkin terjadi dalam gejolak usaha. Inilah yang terpenting, karena dengan mengasah naluri dan memperkuat tekad membuat kita jadi lebih tahan banting serta mampu memetik pelajaran dari setiap permasalahan lalu mengubahnya menjadi sebuah modal mental yang akan menjadikan kita satu level lebih maju dari kita yang terdahulu. Dengan demikian kita akan terus naik dan terasah hingga akhirnya sampai di puncak kesuksesan.
Setelah merasa mantap dan yakin dengan naluri dan tekad teman-teman. Barulah kita bisa masuk ke tahap-tahap lain yang dibutuhkan untuk mengembangkan pemasaran UKM pilihan kita selain peralatan dan modal.
1. Kunci Pemasaran Berhasil bukan hanya pada Networking!
Kerap kali kita mendengar di berbagai ceramah mau pun sharing yang membahas tentang pentingnya networking bagi perkembangan usaha kita. Dengan setting pemikiran seperti itulah umumnya para sales dan marketingofficer dituntut untuk bisa memiliki sederet daftar nama kenalan atau relasi yang diharapkan bisa mendongkrak penjualan produk atau jasa tertentu. Padahal ini sebuah pemikiran yang salah. Yup! Saya berani mengatakan bahwa ini adalah sebuah pemikiran pemasaran yang salah. Mencari networking lebih dahulu tidak akan menaikkan profit usaha teman-teman secara signifikan. Bila teman-teman bertanya pada para pengusaha sukses yang mandiri dan dijawab dengan jujur, maka apa yang saya tuliskan akan dibenarkan mereka..:))
Network atau jaringan memang tetap dibutuhkan, tetapi itu semua datang kemudian dengan sendirinya saat sebuah usaha telah mulai dirintis. Jadi apa yang harus kita pentingkan saat pertama memulai sebuah usaha? Jalur-jalur utama usaha! YAITU:
* Barang/produk yang akan dijual/dipasarkan.
* Kualitas barang.
* Service.
* SDM atau Sumber Daya Manusia.
* Lokasi.
* Analisis Pasar.
* Modal Utama.
* Strategi Pemasaran.
* Promo Global.
Detail mengenai poin-poin di atas tidak akan dibahas saat ini karena inti tulisan adalah membangun UKM tanpa berhutang. Tetapi tepat sesuai urutannya semua poin di atas mesti dikonsepkan dengan baik dan teliti demi meminimalkan resiko. Bukan menghapus resiko..:))
Inti kunci pemasaran berhasil adalah "Siapa yang kenal kamu?" dan BUKAN "Siapa yang kamu kenal?". Fokuskan pada tujuan usaha, menjual produk/jasa sama saja pada prakteknya. Fokus, fokus, fokus...dan perkenalkan usaha Anda. Networking teman-teman akan berkembang dengan sendirinya, seimbang dengan promo menyeluruh yang mencakup pangsa pasar luas serta tidak terbatas hanya dalam daftar dengan orang yang mungkin itu-itu juga. ;p
2. Mulailah dengan apa yang ada!
Jika teman-teman ingin membuka sebuah Usaha Kecil Menengah, sebaiknya mulai dari memanfaatkan apa yang sudah dimiliki. Bila benar-benar perlu membeli sesuatu, pastikan itu adalah alat yang sering dibutuhkan untuk kegiatan produksi dan bukan hanya sekedar penghias atau pelengkap tambahan. Misalnya saya dengan usaha Jahit Gaun Pesta milik saya, contoh aset utama yang paling mahal dan dibutuhkan adalah mesin jahit, mesin obras dan mesin kancing bungkus. Apabila saya belum mampu membeli ketiganya, maka yang paling utama harus dipunyai adalah mesin jahit. Untuk keperluan obras gaun saya masih bisa meng-obraskan ke tukang obras untuk sementara waktu. Demikian pula dengan pembuatan kancing bungkus. Jadi tanpa kedua mesin pelengkap itupun saya masih dapat berproduksi. Lalu dari hasil keuntungan penjualan gaun-gaun itu kemudian maka barulah dialokasikan dana untuk membeli mesin-mesin penunjang yang mungkin tidak lagi hanya berupa mesin obras atau kancing tetapi juga setrika uap yang lebih bagus dan penambahan jumlah mesin juga tingkatan mutu mesinnya. Namun semua itu berjalan sesuai perkembangan pendapatan dan keuntungan. Step by step!
3. Carilah sekutu yang produktif dan bisa diandalkan!
Setiap usaha memerlukan partner kerja yang seimbang. Tidak mungkin teman-teman hanya akan mengandalkan kekuatan sendiri. Mencari rekan kerja yang sepaham dan berkinerja seimbang dengan kita sangat penting; dalam arti sama-sama mau membela kepentingan usaha guna kemajuan bersama. Berani menanggung kerugian dan komplain dari kustomer bareng-bareng serta mengusahakan pemecahan masalah yang timbul. Partner yang hanya sibuk memikirkan keuntungan dirinya sendiri sebaiknya dihindari. Carilah partner yang benar-benar memiliki kualitas moral dan mental positif serta memiliki keahlian di bidangnya. Artinya tidak harus dalam bidang yang sama dengan anda, melainkan yang melengkapi. Contohnya kembali pada diri saya sendiri, dengan kemampuan saya membuat desain gaun-memasarkan dan melayani konsultasi; saya membutuhkan partner kerja yang mampu menangani urusan produksi yaitu penjahit dan pembuat pola yang andal. Tidak mesti yang terbaik, tetapi yang mau terus mengembangkan dirinya untuk jadi yang terbaik!
Percayalah, delegasi tugas kepada orang-orang yang tepat adalah langkah terbijak dalam membangun sebuah bisnis.
4. Mulailah menjual! Promosikan ke seluruh dunia!
Jangan pernah membatasi segmen pasar produk/usaha teman-teman. Kerjakan dan hasilkan yang terbaik lalu juallah! Tawarkan seluas-luasnya. Segmen pasar akan terbentuk dengan sendirinya saat calon-calon kustomer memilih anda sebagai penyedia jasa bagi mereka atau penyuplai produk. Berikan info yang tepat. Manjakan dengan pelayanan yang tidak hanya ramah tapi juga memecahkan masalah saat terjadi keluhan.
Manfaatkan media promosi sesuai kemampuan teman-teman. Internet adalah solusi termurah dan tercepat. Bergabung dengan komunitas tertentu juga bisa membantu, tetapi kembali pada tujuan awal...penjualan...jadi tetaplah fokus pada itu.
5. Kelola pemasukkan DP dan pelunasan serta operasional!
Seperti contoh kasus pada nomor 2 di atas. Penambahan aset dan biaya operasional harus disesuaikan dengan cermat secara bertahap. Buanglah biaya-biaya yang tidak merupakan biaya inti produksi dan tetaplah berjalan tanpa mengabaikan unsur flexibilitas. Kelola keuangan teman-teman mulai dari awal penerimaan DP atau Down Payment. Selisih atau margin yang diperoleh antara DP dan Pelunasan harus diputar sebagai modal penggerak usaha. Lupakan pinjaman, saat sulit jangan ragu mengencangkan ikat pinggang..;p anda akan baik-baik saja apabila dapat melampauinya!
Langganan:
Postingan (Atom)